Crysis : OUTSTANDING GRAPHIC, BUT UNMEMORABLE GAMEPLAY


Console : PC
Genre : First Person Shooter
Multiplayer : Enabled


Gameplay : 7.0

hanya 7.0? Kenapa? Bukankah ini adalah game yang mendapat Best Shooter Award pada penghargaan Best of 2007 oleh GameSpot? alasannya adalah permainannya monoton,gitu-gitu aja, dan ketika saya main Crysis, saya cenderung membandingkan game ini dengan Halo. Oke, ia memiliki fitur game nanosuit dimana bisa memberikan kekuatan khusus pada sang jagoan Nomad. Selain itu persenjataan juga tidak secanggih Halo, sehingga tentu saja tidak 100% sama. Tapi lihat jagoan utamanya, apakah ia tidak sedikit mirip dengan Master Chief? Selain itu, nanosuit tersebut akan hanya mengagumkan saat bermain satu jam pertama. Sisanya hanyalah berperang melawan puluhan tentara sendiri. Itu yang tidak saya suka... pertama-tama saya mengira Crysis bermain setidaknya dengan AI sebagai teman agar tidak "kesepian" dan tidak bosan (teringat Call of Duty?). Tapi ternyata dari awal hingga akhir saya benar-benar menyerang sendirian, ditembaki sendirian, mati sendirian....

Graphic : 10

Ini adalah hal yang paling saya hargai dari Crysis. Memang tidak ada game yang grafiknya sehalus game ini. Lingkungan di pulau dengan pasir, air terjun, laut, pohon, bilik-bilik rumah semua terkesan begitu realistis. Bahkan kita dapat menggunakan kertas untuk dilempar, menembak pohon yang akan menimpa jeep milik musuh,tersiram guyuran air terjun maupun melihat rumah yang hancur ditembak helikopter musuh. Untuk Grafik, memang nilainya A+

Sound : 10

sama dengan grafik, efek suara memang bagus sekali. Bukan hanya persenjataan, tapi juga dari environment sekitar yang sangat klop dengan grafik tersebut. No further comment!

Storyline : 7.0

memang untuk game FPS apalah arti sebuah jalan cerita. Sebuah tim dengan nanosuit melacak keberadaan arkeologis yang hilang lalu menemukan ia tidak hanya berperang dengan tentara Korea saja. Memang mirip Halo bukan...

OVERALL : 7.5

what? 7.5? Apakah saya meragukan kemampuan para portal game dalam menilai Crysis? Don't take me wrong. Memang ini game bagus, terutama dalam segi grafik. Tapi permainan yang biasa aja bikin saya cepat bosan. Mendingan saya main GTA III yang misinya bervariasi. Lalu lihat sisi lainnya. Anda harus memiliki komputer dengan spesifikasi super tinggi untuk game ini. Apalagi kalo Anda mau menikmati keindahan grafisnya. Minimal harus menggunakan layar LCD dan VGA Card NVIDIA yang terbaru. Kalau anda tidak memiliki kemampuan komputer seperti itu, sebaiknya jangan "mengorbankan" uang Anda untuk memainkan game ini, kecuali memang Anda sudah ada niat sebelumnya...

Prom Night : NOT GOOD, NOT SCARY, NOT EVEN WORTH WATCHING, AND SURELY NOT ANY KIND OF MOVIE YOU WANT TO WATCH ESPECIALLY WITH YOUR LOVER



Pemain : Brittany Snow, Johnathon Schaech, Scott Porter

Sutradara : Nelson McCormick

Durasi : 88 Menit

Genre : Horror

Sejumlah anak yang baru lulus high school (SMA) merayakan keberhasilannya memasuki jenjang pendidikan lebih tinggi dengan mengadakan malam pesta dansa (prom night). Salah satu murid dari SMA ini adalah Donna Keppel (Brittany Snow) yang didampingi oleh pacarnya Bobby (Scott Porter) beserta sejumlah teman-temannya. Namun, malam yang semestinya menyenangkan tersebut menjadi mengerikan ketika seorang pembunuh bernama Richard Fenton (Johnathon Schaech) yang tiga tahun lalu membantai seluruh keluarganya karena terobsesi dengan Donna melarikan diri dari penjara dan berusaha menemukan Donna di malam prom tersebut. 

Jika Anda pernah mendengar istilah "B Movie" untuk menjuluki sebuah film terutama film Amerika Serikat, tentunya Anda mengerti kurang lebih penilaian saya terhadap film ini. Ya, film dengan budget rendah (yang tercermin dari pemainnya) yang kurang terpublikasi. Namun bagi saya, ini bukan sekadar B movie, tapi kalau bisa saya golongkan saja film ini ke dalam "C Movie". Hampir saya tidak percaya kalau film ini menggunakan anggaran US$ 20 juta. Bukan anggaran besar tapi juga tidak kecil. Mungkin US$ 19 juta digunakan untuk memberikan refund atau suvenir pada para penonton yang kecewa atas hasil film ini. They really could make a whole lot better movie. Yang bisa mengalahkan parahnya film ini hanyalah Street Fighter : The Legend of Chun-Li.

Mengapa saya begitu ketus? Pertama, jalan ceritanya SANGAT MUDAH DITEBAK. Seorang penjahat mengejar targetnya, bla bla bla, dan Anda sudah tahu sendiri akhirnya dia bakal bagaimana nasibnya. Kedua, film ini mengambil genre horor dan thriller, namun rasa thrilling itu saya hanya rasakan selama 5 menit => 4 menit melihat trailer-nya dan 1 menit pada ketika si Richard Fenton mulai dikenalkan. 87 menit di luar itu yang saya lakukan adalah berpikir kapan film ini akan selesai. Bahkan menurut saya Richard Fenton dalam film ini benar-benar tidak mengerikan. Tentunya akan menghina Sir Anthony Hopkins apabila Anda membandingkan Schaech di film ini dengan Hopkins pada Silence of The Lambs. Ketiga, akting yang dilakukan para aktor dan aktris SANGAT MEMBOSANKAN. Bukan saja Johnathon Schaech, tapi seluruh pemain pendukungnya benar-benar berperan sangat biasa. Basi. Brittany Snow bermain paling lumayan, tapi tentu saja karena ia adalah pemeran utama...

Bila Anda adalah penggemar film horor maka saya SANGAT TIDAK MENYARANKAN film ini untuk anda tonton.

Bila Anda bukan penggemar film horor, saya SANGAT ANJURKAN UNTUK TIDAK PERLU MENONTON FILM INI. Lebih baik anda penasaran dibanding nonton dan hasilnya mengecewakan...

Overall Score : 11

REFERENSI : 

Wikipedia. Prom Night (2008 film). http://en.wikipedia.org/wiki/Prom_Night_(2008_film)

Wikipedia. B movie. http://en.wikipedia.org/wiki/B_movie

The Taking of Pelham One Two Three : ANOTHER GREAT REMAKE BY GREAT ACTORS


Pemain : Denzel Washington, John Travolta, James Gandolfini, John Turturro, Luiz Guzman

Sutradara : Tony Scott

Durasi : 106 Menit

Genre : Thriller

   Empat orang bersenjata yang dipimpin oleh seseorang bernama Ryder (John Travolta), membajak sebuah kereta bawah tanah (subway) di New York dan menahan sejumlah sandera serta menuntut uang sebesar USD 10 juta untuk dikirim dalam waktu tepat 60 menit sebelum mereka mulai membunuh sandera. Di sisi lain, seorang dispatcher (orang yang memiliki otoritas dalam mengizinkan kereta berjalan) bernama Walter Garber (Denzel Washington) didemotasikan ke bagian Pusat Kontrol Kereta (Rail Control Center) karena tersandung kasus penyuapan. Karena Garber ditempatkan di bagian ini, maka ketika Ryder mengajukan tuntutan kepada Pusat Kontrol Kereta ia langsung berbicara dengan Garber. Ryder dan Garber terlibat pembicaraan yang krusial yang menyangkut nasib para sandera dan tentu saja, uang sejumlah USD 10 juta.

   Film ini merupakan remake dari novel berjudul sama yang dikarang oleh Morton Freedgood (yang menggunakan nama samaran John Godey) pada tahun 1973. Lalu setahun kemudian diangkat ke layar lebar yang dibintangi Walter Matthau, Robert Shaw, Jerry Stiller, and Martin Balsam. Pada tahun 1998,The Taking of Pelham One Two Three juga sempat di-remake kedalam acara televisi dengan aktor utama Edward James Olmos.

   Kedua aktor utama kawakan yaitu Denzel Washington dan John Travolta yang juga pernah memenangi Golden Globe Awards ini tentu saja tidak diragukan lagi kualitasnya dalam bermain film. Mungkin masih kental dalam benak kita peran Travolta dalam Saturday Night Fever, Swordfish, maupun Get Shorty. Adapun Denzel Washington sangat populer di kalangan aktor Hollywood, antara lain dipicu perannya dalam The Manchurian Candidate, Inside Man, maupun American Gangster. Film ini adalah film kelima dari duet Washington dan Tony Scott sebagai sutradara, sehingga tentu chemistry antara sutradara dan aktor utama dalam film tentu sudah terbentuk dengan rapi. Yang patut diingat adalah jangan harap ada akting kocak John Turturro dalam dua film Transformers akan terulang di film ini. Meskipun aksen Italia masih menjadi ciri utama Turturro yang juga masih ada dalam film ini, peran serius ternyata dapat juga diberikan Turturro lewat film ini. 

   Cerita dan suasana yang dikembangkan sepanjang film mayoritas dibangun oleh dialog Travolta dengan Washington dan adegan tembak-tembakan tidak mendominasi alur film ini. Pengambilan setting tempat juga sudah bagus (di Pusat Kontrol Kereta dan subway) dan sangat sesuai dengan inti dari film ini. Bumbu thrill film ini juga diperkuat oleh dukungan aktor lain seperti John Turturro (Transformers) maupun Luis Guzman (Yes Man). Kekurangan film ini secara umum alurnya sudah dapat ditebak, sehingga thrill dari film ini berkurang. Meskipun film ini tidaklah sangat istimewa (pengertian sangat istimewa menurut saya untuk film thriller adalah The Dark Knight), skenarionya cukup kuat tidak seperti G.I. Joe maupun Transformers 2 : Revenge of the Fallen yang mementingkan visual effect. Nilai tambah lainnya adalah film-film seperti ini juga selalu dan akan selalu enak untuk ditonton (apalagi ada aktor sekelas Denzel Washington dan John Travolta), meskipun secara komersial, tidak menarik pendapatan sekencang Transformers 2. Secara keseluruhan, film ini menyuguhkan quite a thrilling action and worth watching.

OVERALL SCORE : 85

 

REFERENSI : Wikipedia. The Taking of Pelham 123 (2009 film). http://en.wikipedia.org/wiki/The_Taking_of_Pelham_123_(2009_film)